Planned Happenstance Skills

Planned Happenstance dapat diartikan sebagai “kebetulan yang terencana.” Walaupun tampak seperti kombinasi kata yang oksimoron, istilah ini menggambarkan peran individu dalam menciptakan kejadian dan memanfaatkan pengalaman serta sumber daya untuk mengoptimalkan pembelajaran mereka. Pendekatan ini mendorong individu untuk secara proaktif mencari situasi di mana kejadian kebetulan dapat muncul dan kemudian bersikap terbuka terhadap peluang yang mungkin timbul dari kejadian tersebut.

Mitchell, Levin, dan Krumboltz (1999) menggambarkan teori Planned Happenstance sebagai alternatif dalam menghadapi perubahan cepat di dunia kerja, dengan menjelaskan peran “faktor kebetulan” dalam pengembangan karier individu. Meskipun peluang masa depan seringkali timbul tanpa disengaja, individu dapat secara sengaja mengembangkan dan memanfaatkan lima komponen Planned Happenstance Skills (PHS), yakni rasa ingin tahu/penasaran (curiosity), ketekunan (persistence), fleksibilitas (flexibility), optimisme (optimism), dan keberanian mengambil risiko (risk-taking).

Menurut Krumboltz, Foley, dan Cotter (2013), Planned Happenstance Skills berkaitan dengan pemahaman kebetulan tidak hanya sebagai peristiwa dan pengalaman yang tidak disengaja, tetapi juga sebagai kemampuan individu untuk mencari dan memanfaatkan peristiwa serta pengalaman tersebut guna mengoptimalkan pembelajaran mereka.

*Paragraf ini diambil dan direvisi dari tesis saya:

Rusandi, M. A. (2017). Keefektifan Solution Focused Group Counseling untuk meningkatkan Planned Happenstance Skills dan Career Decision Self Efficacy Mahasiswa BK FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin [Tesis]. Universitas Negeri Semarang.